Keberhasilan kaum Katolik roma menguasai Iberian peninsula dari tangan Muslim menjadi titik tolak kebangkitan bangsa eropa dari Dark Ages
Pada akhirnya bangsa eropa berkat “jasa” ilmuan Islam berhasil menjadi bangsa termaju …
Renaisance (1450an) menandai kebebasan berpikir dari belenggu dogma agama (Kristen), yg ditandai oleh guttenberg dg membuat mesin cetak, untuk nyetak alkitab. Renaisance memungkinkan terjadinya revolusi industri di inggris 1800, dan era inforamasi.
Tetapi mengatakan ‘eropa merampas’ dan ‘jasa ilmuwan islam’, itu ngawur. Pendapat tsb didasarkan pada khotbah agamawan, yg notabene ribuan tahun mengungkung kebebasan berpikir
Peradaban (agama) dunia pra-Kristen, terbagi dalam 3 kelompok besar: Pagan (eropa dan sekitarnya termasuk Yunani), Zoroanism (mesir, asia arab dskt), dan Jahudi. Th 50-an Kristen berkembang di Yerusalem-jahudi, sangat pesat. Saat itu Kekuatan utama adalah Romawi, dg penguasanya mayoritas menganut pagan.
Budaya arab yg beragama zoroanism (mis dewa baal mesir), sudah memilki teknogi yang unggul di banyak bidang, algebra, astronomi, arsitek, kedokteran (lambang ular dr mesir) dll, krn memang diyakini peradaban awal manusia yg ditandai dg tulisan muncul th 6000 di sumeria. Sedangkan Yunani merupakan acuan budaya dari barat.
Jahudi pun memiliki budaya dan teknologi setara, tapi karena beberapa kali di genocide; oleh Persia, (hampir seluruh populasi dibawa ke babel), oleh Mesir (budak bikin piramid – lihat kis nabi yusuf), dan terakhir oleh Romawi. Kerajaan israel tidak mampu bangkit kembali
Jadi bisa dilihat jauh sebelum kristen apalagi islam, budaya timur tengah (termasuk jahudi) memang sudang berkembang pesat.
Saat romawi menguasai seluruh dunia (dunia saat itu), di wilayahnya terdapat 3 agama utama; pagan, zoroansim dan kristen (yg baru berkembang pesat menyebar dlm 300 th secara damai). Seorang bangsawan romawi Konstantin, yg kekuasaan awalnya di propinsi asia, berhasil mangalahkan rivalnya yg menguasai romawi pusat (roma), pd th 320-an. Diduga demi alasan politis, Konstantin yg pagan, menjadikan kristen sbg agama negara (adu power). Dg menjadi agama negara, kristen menyebar keseluruh pelosok seiring kekuasaan romawi. Dia juga mendirikan ibukota Romawi Timur di Konstantinopel.
Dg menjadi agama negara terjadilah kondisi natural, agama menunggangi kekuasaan dan kekuasaan menunggangi agama. Agenda penguasa beragama kristen, tidak melihat pagan dan zoroansim sbg ancaman, dpt dimaklumi pd jaman kerajaan, yg namanya raja/kaisar, otomatis diakui sebagai wakil Tuhan/Dewa. Tanpa dibujuk pun semua ‘ikut-ikutan menjadi kristen’ atau ‘asal kristen’ atau ‘lebih kristen’.
Bingung nggak ada musuh, penguasa kristen melihat kok, pusat kekuasaan ada di Roma/konstantinopel (Trinitarian), sedangkan pusat agama di Yerusalem/mesir (Arianism). Terjadilah upaya menggeser pusat agama tsb, tentunya dengan perang dogma-SKISMA (ha..ha..ha.. mirip siah vs sunni). Terbantailah pusat agama di Yerusalem, krn yg dari Roma didukung tentara. Dengan dimusnahkannya Pusat Kristen di Yerusalem/mesir oleh pasukan Romawi, terjadi kevakuman agama di timur-tengah.
Seiring menyurutnya kekuasaan romawi, Islam mulai berkembang mengisi kekosongan tsb.
Pada saat Islam berkembang ke Spanyol yg (akhirnya jadi cordoba) dan Konstantinopel (istambul sekarang), tentu saja menggunakan pedang, dan berdarah-darah.
Cat: Kesedihan penguasa Konstantinopel melihat wilayahnya dijarah habis-habisan oleh tentara Muslim, dikutip oleh Paus saat memberikan ceramah ilmiah di universitas jerman beberapa tahun lalu, memancing kemarahan umat muslim .
Cerita awal drakula pun ada yg menduga muncul pd saat tsb, bangsawan di wilayah tsb yg berhasil menahan laju serangan islam, tetapi dihianati gereja.
Jadi, yang namanya Ilmuwan Islam itu tidak ada. Yang ada Ilmuwan Arab atau Timur Tengah, dimana memang peradaban manusia berkembang sejak 6000th SM sampai sekarang. Demikian juga tidak ada Ilmuwan Kristen. Karena agama membelenggu kebebasan berpikir, dogma agama menghambat kemajuan teknologi/ilmu. Setiap ada discovery/invention oleh ilmuwan yg ‘menyenangkan’, agamawan nggak ada malunya sertamerta melacurkan lidahnya mengakui bahwa hal tsb temuan agama.
Kalau tidak percaya, lihat saja skor ilmuwan saat ini. Yang paling kredibel adalah hadiah nobel di bidang science dan kedokteran. Lihat perbandingannya antara penerima nobel science/kedokteran yang Muslim dan non-muslim. Dari sedikit (cuman 5) yg muslim itu pun sebagian di nista oleh agamawan krn dianggap sesat. Jangan dianggap yang non-muslim itu kristen, bukan. Ilmuwan tsb umumnya mendasarkan keputusannya pada fakta ilmiah, bukan khotbah/wangsit/ ilham/wahyu/penerawangan dll. Itulah kebebasan berpikir.
http://pangonjat.wordpress.com/2008/04/09/agamawan-ilmuwan-dan-sejarah-agama-dunia/
Search This Blog
Minggu, 13 November 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar